Selasa, 07 April 2009

Puisi

FITRAH

Apabila manusia berpaling dari-Nya
Fitrah membusuk dan jatuh terpuruk
Ibarat bangkai-bangkai hewan
Bahkan lebih hina……
Hidup dirundung pengap
Nafas terengap-engap
Hati menahan derita dengan senyum palsu
Menembus langit dengan paru-paru pecah belah
Dengan apa lagi kita isi buku hidup ini
Dengan Mi’raj ke tangga Illahi?
Bermahkota fitrah suci
Di sejuta Masjid-Nya
Di helai kain kafan kita
Di hening malam gulita
Garis itu sudah jelas 
Saksi itu sudah hadir
Bacalah…
Simpanlah di cermin hatimu
Bukankah Allah maha adil?

By : Ika E


LOST

Ketika waktu terus berjalan
Ketika pepohonan yang rindang
Daunnya terus berguguran
Hingga tak satupun tersisa
Itulah kehidupan……

Ketika air mata hati
Tak lagi membantu kehidupan
Pesona hilang dari jiwa dan raga ini
Lubang hitam terus menanti
Dan menanti…?
Dalam lubuk hati

By : DIRA

Asmara Pagi 
(Cinta Pertama di Taman Sekolah)

Tadi pagi…
Di sana, Bukan ! Ya… di sana.
Di kebun mawar, di balik jendela kamar
Ku pungut sepucuk cinta
Lewat lembar merah dadu, bertutur padaku
Dinda, pagi ini kucium kening malam
Ketika hendak berpamit pulang
Dinda, izinkan aku persembahkan titik embun pertama
Sebelum matahari nakal mengintip
Dinda, kunanti hadirmu di sudut taman
Kita ulang dongeng cinta yang tertunda kemarin 
Oh… kian ranum paras beliaku
Meski belum pula genap tujuh belas
Akh… aku ingat
Senyummu lugu malu-malu sore itu
Tersembuyi di balik seragam putih abu-abu
Kumbang kecilku, tadi pagi bungamu tiba di hatiku
Mengetuk pintu khayalku, Menguak tirai jendela kasih
Datanglah… nantikan aku di sudut taman
Pahatkan legenda cinta kita Pada pagi yang masih basah

By : LJ

Batu Karang

Jika aku boleh memilih,
  Aku ingin menjadi batu karang saja.
Tanpa perlu merasa kesakitan saat riak mempermainkanku,
Saat ombak menerjangku
Tanpa harus merasa sendirian 
Ketika malam tak kunjung pergi dan pagi tak jua kembali

Aku ingin menjadi batu karang saja
Yang diam dan selalu diam
Tanpa harus berbasa-basi pada manusia

Aku ingin menjadi batu karang saja
Tanpa perlu merasakan selaksa derita dan secuil bahagia
Aku ingin menjadi batu karang saja
Tanpa belas kasihan, tanpa kebencian, tanpa kesedihan
Dan tanpa terzalimi……

Aku ingin menjadi batu karang saja, 
tanpa perlu kebingungan untuk memahami
dan memaknai hidup ini

Aku ingin menjadi batu karang saja
Yang selalu bersyukur dan bertasbih kepada-Nya
Siang dan malam, tanpa pernah berhenti sedetikpun
Memuji dan mengagungkan Nama-Nya
Tanpa merasa lelah dan putus asa

By : Titim Khotimah T

Ya Rasulullah

Ya Rasulullah...
Dalam hening aku mengenalmu
Teringat akan segala perjuanganmu
    Ya Rasulullah...
    Wahai engkau penghulu ambiya
    Kami di sini umatmu
    Merintih... 
    Lemah dalam kerinduan
Ya Rulullah...
Kami umatmu rindu akan kepemimpinanmu 
Merindukan indahnya dien yang kau bawa
    Ya Rasulullah...
    Lihatlah umatmu
    Kami tertindas !
    Kami teraniaya !
    Oleh mereka manusia-manusia rakus
Ya Rasulullah...
Dengarlah jerit tangis umatmu
Wanita-wanita terdzalimi
Wanita-wanita renta tak lagi dihormati
Anak-anak muslim terlantar...
    Ya Rasulullah...
    Kami kehausan akan ilmu dien mu
    Kerinduan padamu, selalu menyelimuti hati kami

By : Nurhayati



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut